<p style="text-align: justify;"> <br /> Piodalan di Pura Desa, Banjar Tegal, Desa Adat Gerana, bisa dibilang menyatukan dan mempererat hubungan antar warga.Piodalan ini secara tidak langsung membuat warga saling bersilaturahmi saat ngayah dan saling bertukar pikiran.</p> <p style="text-align: justify;"> Piodalan di Pura Desa , Banjar Tegal , Desa Adat Gerana jatuh pada hari Rabu,  03 Oktober 2018. Piodalan diawali dengan melasti ke Taman Mumbul pada pagi harinya. Warga Banjar Tegal, Gerana ketog semprong ngayah ke pura dan mengahaturkan sembah bakti. Pada sore harinya dimulai acara puncak piodalan yang di puput oleh Sang Sulinggih.</p> <p style="text-align: justify;"> Piodalan kali ini semakin di dirasakan spesial dengan tarian massal dari ibu-ibu Dasa Wisma Banjar Tegal , Gerana. Ibu-ibu PKK menarikan tarian Rejang renteng. Ibu-ibu PKK tampak sangat bersemangat karena tarian ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dengan latihan rutin yang dilakukan setiap malam di Bale Banjar Tegal Gerana.</p> <p> Bendesa Adat Gerana I Ketut Wilen <em>"sangat bergembira melihat semangat tulus iklas dari semua warganya. Mulai dari anak-anak ngayah rejang dewa, ibu-ibu PKK ngayah rejang, sekaa gong ngayah nabuh, dan warga yang ngayah dari saat persiapan piodalan sampai akhirnya acara puncak. Ini bukti bahwa masyarakat bisa bersatu karena adat istiadat yang selalu dijaga. Oleh sebab itu betapa pentingnya kita selalu menjaga seni dan budaya di Bali."(006KIMSGH)</em></p>
PIODALAN RING PURA DESA BANJAR TEGAL GERANA, MENYATUKAN MASYARAKAT
08 Oct 2018