<p> Lubang Resapan Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter antara 10-30 cm dan kedalaman 10 cm, atau dalam kasus tanah dengan permukaan air tanah dengan permukaan air tanah dangkal tidak sampai melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori.Biopori adalah pori-pori berbentuk lubang (terowongan kecil) yang dibuat oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman.</p> <p> Manfaat dari lubang resapan biopori sangat banyak. Pertama Mengurangi Sampah Organik, Ketika kita membuat lubang, salah satu proses yang harus dilakukan adalah memasukkan sampah organik.Selain mengurangi sampah organik yang akan dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Pembuatan biopori juga akan membuat masyarakat biasa memilah antara sampah organik dan anorganik. Kedua menyuburkan tanah, ketika kita memasukkan sampah organik ke dalam lubang,akan terjadi proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos yang membuat tanah menjadi subur.</p> <p> Manfaat selanjutnya adalah membantu mencegah terjadinya banjir, dengan membuat lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah.Selain itu,Sampah Organik yang ada di dalam lubang adalah makanan dari cacing tanah.Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik.Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam tanah.</p> <p> Manfaat selanjutnya adalah mempengaruhi jumlah air tanah, Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah, sehiingga kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat dan mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.</p> <p> Dengan banyaknya manfaat dari Lubang Resapan Biopori maka pemerintah Kabupaten Badung, DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) Kabupaten Badung dan juga Pemerintahan Desa menyarankan agar warga mulai membuat lubang resapan biopori di rumah masing-masing. Di banjar-banjar sudah diterapkan, sosialisasi terus dilakukan pada masyarakat. Mari membangun alam dengan baik, karena alam adalah rumah kita. Dari alam Kita Hidup.(006KIMSGH)</p>