<p> KIM SANGEH-</p> <div class="tribun-mark"> <p> Dalam lontar Sundarigama yang merupakan lontar yang digunakan sebagai tuntunan dalam melaksanakan upacara yadnya di <a href="https://bali.tribunnews.com/tag/bali" title="Bali">Bali</a> dikatakan:<em>Wuku Sinta, <a href="https://bali.tribunnews.com/tag/soma" title="Soma">Soma</a> Pon, ngaran <a href="https://bali.tribunnews.com/tag/soma" title="Soma">Soma</a> Ribek, mangereti ring Sang Hyang Tri Murti ungguan ring lumbung, paryangan, widi-widane, nyanyah geringsing.</em>Berdasarkan terjemahan Lontar Sundarigama yang diterbitkan oleh Parisada <a href="https://bali.tribunnews.com/tag/hindu" title="Hindu">Hindu</a> Dharma Kabupaten Tabanan tahun 1976, disebutkan:</p> <div class="tribun-mark"> <p> Coma Pon Sinta disebut juga Coma Ribek, hari puja wali Sang Hyang Sri Amrta, tempat bersemayamannya adalah di Lumbung.Pada hari ini diadakan <em>widhi widhana</em> untuk selamatan atau penghormatan terhadap beras di pulu dan padi di lumbung yang sekaligus mengadakan pemujaan terhadap Dewi Sri sebagai tanda bersyukur serta semoga tetap memberi kesuburan.</p> <p> Adapun sarana upakaranya yaitu <em>nyahnyah geti-geti</em>, <em>raka pisang mas</em>, disertai dengan bunga serba harum.Lebih lanjut dalam lontar tersebut dikatakan: <em>ikang wang tan wenang anumbuk pari, angadol beras, katemah dening Bhatara Sri. Pakenania wenang ngastuti Sang Hyang Tri Pramana. Angisep sari tatwa adnyana, aje aturu ring rahinane.</em></p> <p> Artinya pada saat <a href="https://bali.tribunnews.com/tag/soma" title="Soma">Soma</a> Ribek, orang-orang tak diperkenankan menumbuk padi, demikian juga menjual beras, karena jika dilanggar, maka akan dikutuk oleh Bhatari Sri.</p> <p> Selain itu pada hari ini juga tidak diperkenankan untuk tidur siang hari.Hal ini dikarenakan Sang Hyang Pramesti Guru tengah melakukan yoga di siang hari, sehingga umat <a href="https://bali.tribunnews.com/tag/hindu" title="Hindu">Hindu</a> harus menghormati-Nya.Oleh karena itu, pada hari ini seseorang diharapkan untuk melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Tri Pramana, serta mempelajari atau memetik sari tatwa adnyana atau inti sari dari ajaran kebenaran. (006KIMSGH)</p> <p>  </p> <p> <br />  </p> </div> </div>
Mengungkap Makna Hari Raya Soma Ribek dalam Lontar Sundarigama
09 Dec 2019